Pendatang Baru

Level: Menengah 1, Unit 1: Everyday Life, Type: Conversation

Listening is a powerful way to master a new language. We recommend you:

  • Listen to the audio repetively
  • If you are stuck, learn the transcript
  • Look up word meanings and learn words in contexts.

Putra: Mas Raditya?

Radit: Mas siapa ya?

Putra: Putra, tetangga baru. 

Radit: Rumah yang di pojok itu?

Putra: Betul mas. Rumah yang habis pembunuhan itu. 

Radit: Oh, akhirnya laku ya

Putra: Iya bener. Rumahnya angker, mahal lagi mas. Cuma orang bodo yang mau beli. Oh ya, ini buat perkenalan mas

Radit: Ini apa mas?

Putra: Hampers

Radit: Isinya? 

Putra: Itu alat pemadam api ringan

Radit: Biasanya orang kalo ngasih hampers tu makanan atau buah, tapi Mas Putra ni ngasih sesuatu yang mungkin menyelamatkan nyawa saya lho. Ini Mas Putra hebat juga ya. 

Putra: Namanya juga sesama manusia mas

Radit: Yuk, yuk masuk yuk


Radit: Jadi, Mas Putra kerja di mana?  

Putra: Saya bisnis mas, kecil - kecilan. Jual beli perkakas rumah tangga.

Radit: Oh bagus itu bagus

Putra: Jadi sebenernya saya ke sini tuh mas, selain kenalan saya juga mau minta saran sama Mas Radit

Radit: Saran apa?

Putra: Mas Radit ini kan sering bikin buku dan film tentang cinta. Saya nonton semua itu mas; Manusia Setengah Koala, Marmut Merah Jambu, Kambing Jantan, bagus mas.

Radit: Ya, nonton berarti ya

Putra: Saya jadi mau minta saran tentang cinta mas. Saya ini udah lama menduda. Kebetulan saya baru kenalan sama cewek mas. 

Radit: Kenal di mana?

Putra: Di supermarket mas. 

Radit: Oh, lagi belanja di dalem terus kenalan gitu ya

Putra: Di luar

Radit: Oh, baru selesai belanja di depan, lagi nunggu…

Putra: Di parkiran mas..

Radit: Oh, ini mobilnya sebelah - sebelahan terus kenalan

Putra: Enggak. Dia parkir, pas dia keluar tiba - tiba saya lewat, ketabrak. Saya keseret 50 km. 

Radit: Jauh juga itu..

Putra: Terus dia keluar, dia lihat saya. Saya bilang dalem hati “boleh juga nih”

Radit: Kondisi Mas Putra di bawah mobil gitu masih bisa mikir seperti itu?

Putra: Karena kita nggak tau kapan cinta akan datang mas

Radit: Iya sih