Kasih Ibu
Level: Menengah 1, Unit 3: A life journey, Type: Conversation
Listening is a powerful way to master a new language. We recommend you:
- Listen to the audio repetively
- If you are stuck, learn the transcript
- Look up word meanings and learn words in contexts.
Sejak kecil, saya selalu tahu apa yang saya inginkan. Selalu tahu apa yang ingin saya raih. Dengan kerja keras, dengan tangan saya sendiri. Resepsionis: Bapak Jati! Sampai suatu hari, saya diingatkan pada sesuatu yang mengubah hidup saya. Dosen : Jati, apa pernah kamu melihat tangan dari ibu kamu? Jati : Ibu saya tukang sampah, Pak. Tangannya selalu kotor. Jadi, saya nggak pernah perhatikan tangan ibu saya. Dosen : Satu tangan ada 5 jari. Dua tangan ada 10 jari. Sekarang kamu pulang ke rumah, dan kamu lihat tangan dari ibu kamu. Kalau kamu sudah paham, kalau kamu sudah mengerti, kamu kembali lagi ke sini, dan kita ngobrol lagi. Selama ini, saya tidak pernah memperhatikan tangan ibu saya. Tangan yang merawat saya, membesarkan saya, menjaga saya, melindungi saya. Jati : Bu. Ibu : Eh, Jati? Udah pulang? Gimana hasil wawancaramu? Kalo nggak diterima nggak apa-apa. Palingan udah usaha, kan? Jati : Bu. boleh lihat tangan Ibu, nggak? Ibu : Kenapa? Kamu mau meramal? Bisa baca garis tangan Ibu? Jati : Ini kenapa, Bu? Ibu : Ibu waktu bersihin bekas bangku besi, Ibu nggak lihat ada kaca. Luka jadinya. Jati : Kalo ini? Ibu : Kalo itu Ibu lagi nyapu di jalan, kamu telepon. Bilang bahwa kamu lulus tes yang pertama. Nah, kan bagus. Wah, Ibu seneng banget. Nggak lihat lagi ada kayu yang nylempit di tangkai sapu Ibu. # Dosen : Eh, Jati! Jati : Pagi, Pak. Dosen : Pagi. gimana kabar kamu hari ini. Jati : Semuanya terlihat berbeda hari ini, Pak. Dosen : Maksudnya? Jati : Dua tangan 10 jari. Tangan ibu saya, dan saya. Dua puluh jari. Dan bila bersatu, kita bisa menjadi lebih kuat. Tangan ibu saya tidak hanya membesarkan saya. Tapi juga merupakan sebuah pengorbanan yang dalam membesarkan saya. Dan keberhasilan datang dari sebuah pengorbanan. Apapun hasilnya, kita tidak akan menyerah pada komitmen kita. Dosen : Bagus, Jati. Oke Jati, selamat datang di keluarga kami. Ibu : Jati? Jati : Jati diterima kerja, Bu. mulai sekarang, saatnya jati mengurus Ibu. Makasih ya, Bu.